Rencana Pelajaran | Pembelajaran Sosioemosional | Moral Manusia Modern
Kata Kunci | Moralitas, Nilai, Etika, Kesadaran diri, Pengendalian diri, Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, Keterampilan sosial, Kesadaran sosial, RULER, Manusia Modern, Dilema Moral, Refleksi Kritis, Regulasi Emosional |
Sumber Daya | Kursi nyaman, Kertas dan pena untuk setiap siswa, Papan tulis dan spidol, Salinan cetak dari dilema moral, Jam atau timer, Komputer dan proyektor (opsional) |
Kode | - |
Tingkat | Kelas 10 SMA |
Disiplin | Filsafat |
Tujuan
Durasi: 10 hingga 15 menit
Tujuan dari tahap ini dalam Rencana Pelajaran Sosioemosional adalah untuk mempersiapkan siswa memahami dengan baik konsep moralitas, menyoroti relevansinya baik di tingkat individu maupun kolektif. Dengan menjelajahi tujuan ini, diharapkan siswa dapat membangun kesadaran diri, kesadaran sosial, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab—keterampilan penting untuk membentuk warga negara yang kritis dan memiliki kesadaran. Tahap ini juga meletakkan dasar untuk diskusi dan kegiatan selanjutnya, serta mendorong lingkungan pembelajaran yang reflektif dan terlibat secara sosial.
Tujuan Utama
1. Mengenali pentingnya moralitas sebagai seperangkat nilai yang membimbing tindakan individu dan kolektif.
2. Memahami bagaimana nilai moral mempengaruhi hubungan sosial dan keberadaan dalam masyarakat.
3. Mengembangkan kemampuan untuk merefleksikan moralitas secara kritis dalam konteks kehidupan manusia modern.
Pendahuluan
Durasi: 15 hingga 20 menit
Kegiatan Pemanasan Emosional
Menghadirkan Keberadaan
Mindfulness: Menghadirkan Keberadaan
1. Ajak siswa untuk duduk dengan nyaman di kursi mereka, kaki rata di lantai dan tangan di pangkuan.
2. Minta mereka menutup mata dengan lembut atau, jika lebih nyaman, fokuskan pandangan pada satu titik di depan.
3. Instruksikan mereka untuk mulai memperhatikan pernapasan mereka, merasakan udara masuk dan keluar melalui hidung. Tekankan bahwa mereka hanya perlu mengamati tanpa mengubah pernapasan.
4. Pandu siswa untuk fokus pada sensasi fisik dalam tubuh mereka, mulai dari kaki dan perlahan bergerak ke kepala, perhatikan ketegangan atau ketidaknyamanan, dan coba relax di area tersebut.
5. Minta mereka fokus pada suara-suara di sekitar tanpa menghakimi, hanya mengamati.
6. Setelah beberapa menit, minta mereka kembali memperhatikan pernapasan, merasakan ketenangan dan keberadaan di saat ini.
7. Akhiri dengan meminta mereka membuka mata perlahan atau mengalihkan fokus dari titik perhatian, membawa kesadaran kembali ke lingkungan kelas.
Kontekstualisasi Konten
Moralitas adalah seperangkat nilai dan prinsip yang membimbing tindakan serta keputusan kita dalam sehari-hari. Dalam konteks manusia modern, moralitas sering kali dihadapkan pada situasi yang kompleks dan dilema etika yang memerlukan refleksi dan kesadaran diri. Misalnya, informasi yang cepat tersebar di media sosial dapat membuat seseorang membagikan berita tanpa memverifikasi kebenarannya, yang berdampak buruk bagi masyarakat. Memahami moralitas membantu kita untuk membuat keputusan yang lebih sadar dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya berkontribusi pada hubungan sosial yang lebih baik dan membantu menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan adil.
Pengembangan
Durasi: 60 hingga 75 menit
Panduan Teori
Durasi: 20 hingga 25 menit
1. Konsep Moralitas: Jelaskan bahwa moralitas adalah seperangkat nilai dan prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam masyarakat. Nilai-nilai ini dapat bersifat individu atau dikelompokkan oleh komunitas.
2. Perbedaan Antara Moralitas dan Etika: Rincikan bahwa moralitas berkaitan dengan kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, sementara etika adalah refleksi filosofis tentang moralitas yang mencari prinsip universal.
3. Moralitas dalam Konteks Modern: Diskusikan bagaimana moralitas dihadapkan pada tantangan di dunia masa kini, seperti globalisasi, kemajuan teknologi, dan keberagaman budaya. Berikan contoh terkini, misalnya dilema etika yang muncul di media sosial.
4. Pentingnya Moralitas untuk Kehidupan Sosial: Tekankan bahwa moralitas berkontribusi pada harmoni sosial dengan menetapkan norma perilaku yang mendukung kerja sama antar individu.
5. Contoh Praktis: Berikan contoh situasi sehari-hari di mana moralitas diterapkan, seperti kejujuran dalam bersahabat atau tanggung jawab saat membagikan informasi di media sosial.
Kegiatan dengan Umpan Balik Sosioemosional
Durasi: 30 hingga 40 menit
Debat tentang Dilema Moral Modern
Siswa akan mengikuti debat dalam kelompok kecil mengenai dilema moral kontemporer dengan menerapkan konsep yang telah dibahas.
1. Bagi kelas menjadi kelompok yang terdiri dari 4 hingga 5 siswa.
2. Sebarkan berbagai dilema moral kepada masing-masing kelompok, seperti tanggung jawab saat membagikan berita di media sosial, etika mengkonsumsi produk dari perusahaan kontroversial, atau moralitas dalam kecerdasan buatan.
3. Minta setiap kelompok untuk mendiskusikan dilema tersebut, mengidentifikasi emosi yang terlibat dan nilai moral yang dipertaruhkan.
4. Setiap kelompok diminta untuk mempersiapkan presentasi singkat (3 hingga 5 menit) mengenai kesimpulan mereka, menyoroti solusi yang mungkin serta argumentasi moral di baliknya.
Diskusi dan Umpan Balik Kelompok
Setelah presentasi, kumpulkan siswa dalam lingkaran untuk diskusi kelompok. Gunakan metode RULER untuk memandu percakapan: Mengenali emosi yang terlibat dalam dilema yang disajikan, Memahami penyebab dan konsekuensi emosi tersebut, Memberi Label emosi yang sudah diidentifikasi dengan tepat, Mengekspresikan perasaan dan pendapat tentang dilema secara tepat, dan terakhir, Mengatur emosi serta reaksi secara konstruktif. Dorong siswa untuk meresapi bagaimana moralitas mempengaruhi keputusan dan perilaku mereka sendiri. Tanyakan juga bagaimana mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip yang telah dibahas dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong pertukaran umpan balik yang positif dan konstruktif di antara teman-teman, menciptakan lingkungan yang saling menghormati.
Kesimpulan
Durasi: 15 hingga 20 menit
Refleksi dan Regulasi Emosional
Minta siswa untuk menulis paragraf yang merefleksikan tantangan moral yang telah dibahas selama pelajaran serta bagaimana mereka mengelola emosi selama proses tersebut. Sebagai alternatif, fasilitasi diskusi kelompok di mana siswa dapat berbagi pengalaman dan strategi regulasi emosional mereka. Dorong mereka untuk memikirkan momen tertentu di mana mereka merasakan emosi yang kuat, seperti frustrasi atau empati, dan cara mereka menangani emosi tersebut dengan cara yang konstruktif.
Tujuan: Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mendorong penilaian diri dan regulasi emosional di antara siswa, membantu mereka mengidentifikasi strategi efektif dalam menghadapi situasi yang menantang. Ini meningkatkan kesadaran diri dan pengendalian diri, yang sangat penting untuk perkembangan sosioemosional dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Pandangan ke Masa Depan
Untuk menutup pelajaran, minta siswa untuk menetapkan tujuan pribadi dan akademis yang berkaitan dengan konten yang telah dibahas. Mereka bisa menuliskan tujuan ini di kertas atau membagikannya dalam lingkaran diskusi. Tujuan harus mencakup tindakan nyata yang bisa mereka ambil untuk menerapkan prinsip moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari serta interaksi sosial mereka.
Penetapan Tujuan:
1. Menerapkan prinsip moralitas dalam keputusan sehari-hari.
2. Merefleksikan secara kritis dilema etika yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan keterampilan pengendalian diri dalam situasi emosional yang menantang.
4. Mempromosikan kesadaran sosial dan saling menghormati dalam interaksi sosial.
5. Meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab dan etis. Tujuan: Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk memperkuat otonomi siswa dan penerapan praktis dari pembelajaran mereka, serta mendorong kontinuitas dalam perkembangan akademis dan pribadi. Ini membantu mengonsolidasikan konsep yang telah dibahas selama pelajaran dan mendorong sikap proaktif terhadap pertumbuhan pribadi dan sosial.