Rencana Pelajaran | Pembelajaran Sosioemosional | Amerika: Suku Asli
Kata Kunci | Masyarakat Adat, Keberagaman Budaya, Kontribusi Budaya, Geografi, Masyarakat Amerika, Pengetahuan Diri, Pengendalian Diri, Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab, Keterampilan Sosial, Kesadaran Sosial, RULER, Emosi, Meditasi Terpandu, Penelitian, Presentasi, Refleksi Emosional, Regulasi Emosional |
Sumber Daya | Komputer atau tablet dengan akses internet, Alat tulis (buku catatan, pena), Sumber daya penelitian (buku, artikel, ensiklopedia), Proyektor atau TV untuk presentasi, Musik lembut untuk meditasi, Kertas untuk kegiatan penetapan tujuan, Pencahayaan yang dapat disesuaikan di ruang kelas |
Kode | - |
Tingkat | Kelas 8 SMP |
Disiplin | Geografi |
Tujuan
Durasi: 10 - 15 menit
Tujuan dari tahap Rencana Pembelajaran Sosio-Emosional ini adalah untuk memperkenalkan siswa pada tema keberagaman di antara masyarakat adat dan kontribusi budaya mereka, sambil mendorong pengembangan keterampilan sosio-emosional. Ini meliputi mengenali dan menghargai keberagaman, memahami penyebab dan dampak dari interaksi budaya, serta dapat mengekspresikan ide-ide ini dengan tepat dan penuh rasa hormat.
Tujuan Utama
1. Mengidentifikasi dan menghargai keberagaman masyarakat adat di Amerika.
2. Memahami kontribusi budaya masyarakat adat terhadap perkembangan masyarakat Amerika.
3. Mengembangkan kemampuan untuk berdiskusi dan mengekspresikan pentingnya masyarakat adat dengan cara yang hormat dan terinformasi.
Pendahuluan
Durasi: (20 - 25 menit)
Kegiatan Pemanasan Emosional
Perjalanan Menuju Ketentraman
Aktivitas pemanasan yang dipilih adalah Meditasi Terpandu. Teknik ini adalah praktik relaksasi yang melibatkan seorang pemandu yang memandu siswa melalui serangkaian gambaran mental dan sensasi fisik untuk meningkatkan ketenangan dan konsentrasi. Meditasi terpandu dapat membantu siswa fokus pada saat ini, meningkatkan kesadaran emosional, dan kemampuan mereka dalam mengatur emosi.
1. Menyiapkan Lingkungan: Ajak siswa untuk duduk nyaman di kursi mereka, dengan kaki di lantai dan tangan di paha. Redupkan lampu di ruang kelas dan, jika memungkinkan, putar musik lembut di latar belakang.
2. Pernapasan Awal: Instruksikan siswa untuk menutup mata dan mengambil beberapa napas dalam. Bimbing mereka untuk perlahan-lahan menghirup melalui hidung, menahan napas selama beberapa detik, dan kemudian mengeluarkan napas perlahan melalui mulut.
3. Memulai Meditasi: Mulai dengan memandu mereka melalui visualisasi sederhana, seperti ladang hijau atau pantai yang tenang. Deskripsikan lingkungan secara mendetail, dorong mereka untuk membayangkan warna, suara, dan aroma di sekitar mereka.
4. Eksplorasi Indra: Minta siswa fokus pada sensasi fisik, seperti angin lembut di wajah atau perasaan pasir di kaki mereka. Bimbing mereka untuk memperhatikan ketegangan di tubuh dan sadar untuk merelaksasi area tersebut.
5. Fokus Emosional: Dorong siswa untuk mengenali emosi yang mereka rasakan dan menerimanya tanpa penilaian. Ingatkan mereka bahwa semua emosi itu valid dan bagian dari pengalaman manusia.
6. Penutupan: Secara bertahap kembalikan siswa ke saat ini dengan membimbing mereka untuk menggerakkan jari tangan dan kaki, membuka mata, dan meregangkan tubuh dengan lembut. Akhiri aktivitas dengan mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas partisipasinya dan menekankan pentingnya hadir dan fokus untuk sisa pelajaran.
Kontekstualisasi Konten
Keberagaman masyarakat adat di Amerika adalah topik yang sangat penting dan relevan. Masyarakat adat tidak hanya memiliki warisan budaya yang kaya tetapi juga berperan penting dalam pembentukan masyarakat Amerika. Contohnya, banyak praktik pertanian, seperti penanaman jagung, kentang, dan kacang, dikembangkan oleh masyarakat ini dan tetap menjadi bagian penting dari pola makan global. Selain itu, struktur sosial dan tradisi spiritual masyarakat adat menawarkan pelajaran berharga tentang keberlanjutan dan penghormatan terhadap lingkungan.
Mengenali kontribusi budaya masyarakat adat bukan hanya latihan akademis; ini adalah cara untuk menghargai keberagaman manusia dan berbagai bentuk pengetahuan yang tak terhitung jumlahnya. Dengan lebih memahami sejarah dan budaya masyarakat adat, siswa dapat mengembangkan empati dan penghargaan yang lebih mendalam terhadap perbedaan, keterampilan yang sangat penting untuk hidup dalam masyarakat multikultural.
Pengembangan
Durasi: 60 - 75 menit
Panduan Teori
Durasi: 20 - 25 menit
**1. Pengenalan kepada Keberagaman Masyarakat Adat di Amerika:
Jelaskan bahwa Amerika memiliki keragaman besar dari masyarakat adat, masing-masing dengan budaya, bahasa, dan tradisi yang unik. Soroti pentingnya mengakui dan menghargai keberagaman ini.
Contoh: Inuit di Arktik, Maya di Amerika Tengah, dan Guarani di Amerika Selatan.**
**2. Kontribusi Budaya:
Jelaskan kontribusi budaya masyarakat adat terhadap masyarakat Amerika, termasuk praktik pertanian, pengetahuan botani, dan tradisi seni.
Contoh: Penanaman jagung oleh masyarakat adat Mesoamerika yang menjadi makanan pokok di seluruh dunia.**
**3. Struktur Sosial dan Spiritual:
Jelaskan bagaimana struktur sosial dan spiritual masyarakat adat memberikan pelajaran penting tentang keberlanjutan dan penghormatan terhadap lingkungan.
Contoh: Konsep timbal balik dan harmoni dengan alam dalam tradisi spiritual masyarakat Andean.**
**4. Sejarah dan Perlawanan:
Bahas sejarah perlawanan dan ketahanan masyarakat adat dalam menghadapi kolonialisasi dan penindasan lainnya. Soroti pentingnya mengakui sejarah ini dan belajar darinya.
Contoh: Perlawanan masyarakat Mapuche di Chili terhadap kolonialisasi Spanyol dan perjuangan mereka untuk hak teritorial.**
Kegiatan dengan Umpan Balik Sosioemosional
Durasi: 35 - 40 menit
Menelusuri Keberagaman Masyarakat Adat
Dalam aktivitas ini, siswa akan dibagi menjadi kelompok, dan masing-masing kelompok akan meneliti keberadaan masyarakat adat tertentu di Amerika. Mereka akan membuat presentasi yang mencakup informasi tentang budaya, kontribusi, dan sejarah perlawanan masyarakat tersebut. Selain itu, setiap kelompok akan merefleksikan emosi yang muncul saat belajar tentang budaya dan sejarah tersebut.
1. Pembagian Kelompok: Bagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 3 hingga 4 anggota.
2. Distribusi Masyarakat Adat: Tugaskan setiap kelompok suatu masyarakat adat tertentu di Amerika untuk diteliti. Contoh: Inuit, Maya, Guarani, Mapuche.
3. Penelitian dan Persiapan: Bimbing kelompok untuk meneliti budaya, kontribusi, dan sejarah perlawanan masyarakat adat yang mereka teliti. Mereka harus mempersiapkan presentasi selama 5 hingga 7 menit.
4. Refleksi Sosio-Emosional: Minta kelompok untuk merefleksikan emosi yang mereka rasakan saat belajar tentang budaya dan sejarah ini. Mereka harus mencatat refleksi mereka untuk dibagikan dalam diskusi kelompok.
5. Presentasi: Setiap kelompok akan mempresentasikan temuan mereka kepada kelas. Selama presentasi, mereka harus menyoroti kontribusi budaya dan sejarah perlawanan masyarakat adat yang diteliti, serta berbagi refleksi emosional mereka.
Diskusi dan Umpan Balik Kelompok
Setelah presentasi, pimpin diskusi kelompok menggunakan metode RULER:
Mengenali: Minta siswa untuk mengenali dan berbagi emosi yang mereka rasakan selama penelitian dan presentasi. Dorong mereka untuk mengidentifikasi emosi yang dirasakan baik pada diri mereka sendiri maupun di teman-teman mereka.
Memahami: Bantu siswa memahami sumber dari emosi ini dengan mendiskusikan bagaimana belajar tentang sejarah dan budaya masyarakat adat dapat membangkitkan perasaan kekaguman, kesedihan, penghormatan, dan lainnya. Tanyakan bagaimana emosi ini mungkin mempengaruhi persepsi dan sikap mereka.
Memberi Label: Dorong siswa untuk memberi nama yang tepat pada emosi yang dirasakan. Misalnya, jika seorang siswa merasa sedih saat membahas penindasan masyarakat adat, bantu mereka menyadari emosi tersebut dengan benar.
Ekspresikan: Bimbing siswa untuk mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang tepat. Hal ini mungkin termasuk berbagi refleksi mereka dengan cara yang hormat dan empatik.
Regulasi: Diskusikan strategi untuk mengatur emosi, seperti teknik pernapasan, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang mereka percayai. Dorong siswa untuk menggunakan strategi ini saat mengalami emosi yang kuat.
Kesimpulan
Durasi: (20 - 25 menit)
Refleksi dan Regulasi Emosional
Untuk aktivitas refleksi dan regulasi emosional, sarankan agar siswa menulis paragraf tentang tantangan yang dihadapi selama pelajaran dan bagaimana mereka mengelola emosi mereka. Sebagai alternatif, pimpin diskusi kelompok di mana setiap siswa memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dan perasaan mereka. Dorong mereka untuk menggunakan metode RULER untuk mengenali, memahami, memberi label, mengekspresikan, dan mengatur emosi mereka secara efektif.
Tujuan: Tujuan dari subseksi ini adalah untuk mendorong penilaian diri dan regulasi emosional, membantu siswa mengidentifikasi strategi efektif untuk menghadapi situasi yang menantang. Ini memungkinkan mereka untuk merefleksikan pengalaman emosional, mengenali emosi yang dirasakan selama pelajaran, dan mengembangkan keterampilan regulasi emosional yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks.
Pandangan ke Masa Depan
Untuk aktivitas penutupan, sarankan agar guru meminta siswa untuk menetapkan tujuan pribadi dan akademis terkait dengan konten pelajaran. Ini dapat dilakukan melalui aktivitas menulis singkat di mana siswa mencantumkan satu tujuan pribadi dan satu tujuan akademis yang ingin dicapai, serta langkah-langkah yang direncanakan untuk mencapainya. Dorong mereka untuk berpikir tentang bagaimana pengetahuan yang didapat tentang masyarakat adat dapat diterapkan dalam kehidupan dan studi mereka.
Penetapan Tujuan:
1. Mengenali dan menghargai keberagaman budaya masyarakat adat.
2. Menerapkan pengetahuan yang diperoleh tentang keberlanjutan dan penghormatan terhadap lingkungan dalam proyek sekolah.
3. Mengembangkan keterampilan penelitian dan presentasi.
4. Mempromosikan rasa hormat dan empati terhadap berbagai budaya dan sejarah.
5. Merefleksikan emosi yang dirasakan selama belajar dan mengembangkan strategi regulasi emosional. Tujuan: Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memperkuat otonomi siswa dan penerapan praktis dari pembelajaran, dengan tujuan keberlanjutan dalam perkembangan akademis dan pribadi. Dengan menetapkan tujuan, siswa didorong untuk merefleksikan bagaimana menerapkan pengetahuan yang didapat dengan cara yang praktis dan bermakna, mempromosikan pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan sosio-emosional.