Rencana Pelajaran | Pembelajaran Sosioemosional | Menyusun Ulasan Film Secara Tulis
Kata Kunci | Menyusun ulasan film, Integrasi RULER, Self-awareness, Pengelolaan emosi, Analisis film, Kritik film, Bahasa Indonesia, Refleksi kelompok, Budaya lokal, Sosioemosional |
Sumber Daya | Proyektor/TV untuk menampilkan film lokal atau klip film, Contoh teks ulasan film lokal, Kertas dan alat tulis, Papan tulis dan spidol, Lembar kegiatan dengan metode RULER, Timer atau jam untuk mengatur waktu aktivitas, Handout materi struktur ulasan film, Ruang kelas yang kondusif dan tertata dengan baik |
Kode | - |
Tingkat | Kelas 8 SMP |
Disiplin | Bahasa Indonesia |
Tujuan
Durasi: (10 - 15 minutes)
Langkah ini bertujuan untuk menetapkan dasar pembelajaran dengan mengintegrasikan kompetensi sosioemosional melalui metode RULER, sehingga siswa dapat mengenali, memahami, dan mengekspresikan emosi yang muncul selama proses menonton film. Dengan penetapan tujuan yang jelas, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan menulis ulasan film secara kritis dan terstruktur, serta meningkatkan kecerdasan emosional dalam berinteraksi dan berkomunikasi sesuai dengan budaya dan kehidupan sehari-hari di lingkungan lokal.
Tujuan Utama
1. Mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi yang timbul saat menonton film untuk meningkatkan self-awareness dan social awareness.
2. Menerapkan teknik RULER dalam menyusun ulasan film guna mengembangkan keterampilan menulis dan pengelolaan emosi.
Pendahuluan
Durasi: (10 - 15 minutes)
Kegiatan Pemanasan Emosional
Relaksasi Fokus: Menyatu dalam Napas
Aktivitas relaksasi ini merupakan kombinasi antara latihan pernapasan dalam (deep breathing) dan mindfulness yang ditujukan untuk membantu siswa memusatkan perhatian dan menurunkan tingkat stres. Aktivitas ini mengajak siswa untuk menyadari keberadaan 'saat ini' dengan memperlambat pernapasan dan merasakan setiap hembusan udara, sehingga menguatkan konsentrasi, kehadiran, dan ketenangan batin sebelum memulai pelajaran menulis ulasan film.
1. Minta siswa duduk dengan nyaman di kursi dengan punggung tegak, dan pastikan semua siswa berada pada keadaan yang tenang.
2. Instruksikan siswa untuk menutup mata dan mengambil napas dalam melalui hidung, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut.
3. Berikan arahan agar mereka memusatkan perhatian pada aliran napas, merasakan setiap masuk dan keluarnya udara.
4. Ajak siswa untuk melepaskan ketegangan otot secara perlahan, mulai dari ujung kaki hingga kepala, sambil mengandalkan pernapasan yang stabil.
5. Bimbing siswa dalam beberapa menit untuk tetap hadir dalam momen tersebut, dengan mengarahkan perhatian kembali ke napas setiap kali pikiran mereka melayang.
6. Akhiri sesi dengan menginstruksikan siswa untuk membuka mata perlahan, membawa perasaan tenang dan kesiapan untuk mengikuti pelajaran.
Kontekstualisasi Konten
Menyusun ulasan film secara tertulis bukan hanya tentang kemampuan analisis dan penulisan, tetapi juga tentang kemampuan merasakan dan mengungkapkan emosi yang muncul saat menonton film. Saat siswa menyelami cerita dan karakter, mereka dituntut untuk mengenal dan mengelola emosi mereka sendiri, serta menghargai perspektif orang lain dalam konteks sosial dan budaya Indonesia. Kegiatan ini menghubungkan teori menulis dengan pengalaman emosional yang kaya, memberikan ruang bagi siswa untuk mengaitkan observasi film dengan situasi kehidupan sehari-hari, misalnya melihat keberagaman latar budaya dan konflik batin yang sering dijumpai dalam cerita rakyat atau legenda lokal.
Pengembangan
Durasi: (60 - 75 minutes)
Panduan Teori
Durasi: (30 - 35 minutes)
1. Jelaskan struktur dasar ulasan film, yang terdiri dari sinopsis singkat, analisis elemen film (alur cerita, karakter, setting, teknik sinematografi, dsb), pendapat pribadi dengan alasan logis, dan kesimpulan.
2. Paparkan definisi dan contoh ulasan film yang baik, dengan memberi contoh teks ulasan film lokal yang sederhana namun informatif.
3. Terangkan cara penggunaan bahasa yang sesuai dan menarik, meliputi pilihan kata, gaya bahasa, dan penggambaran emosi melalui analogi atau perbandingan dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan lokal.
4. Detailkan penerapan metode RULER dalam proses penulisan ulasan: mengenali (Recognize) emosi yang muncul saat menonton film, memahami (Understand) sebab dan akibat emosi tersebut, memberi label (Label) secara tepat, mengekspresikan (Express) perasaan dengan jelas dan sesuai konteks, serta mengatur (Regulate) emosi untuk menghasilkan tulisan yang seimbang.
5. Berikan contoh konkret bagaimana ulasan film dapat mengintegrasikan elemen emosional, misalnya dengan mengaitkan pengalaman menonton film dengan nilai-nilai budaya dan perjuangan karakter yang mencerminkan kondisi sosial masyarakat Indonesia.
Kegiatan dengan Umpan Balik Sosioemosional
Durasi: (30 - 35 minutes)
Atividade de Expressão e Reflexão
Aktivitas ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dengan menulis ulasan film yang mengintegrasikan aspek emosional melalui metode RULER. Siswa diminta untuk memilih film yang familiar atau memiliki nilai budaya lokal, kemudian menuliskan ulasan dengan fokus tidak hanya pada analisis formal, tetapi juga pada pengalaman emosional yang dirasakan selama menonton film tersebut. Aktivitas ini mengajak siswa untuk berpikir kritis dan mengaitkan perasaan dengan elemen-elemen film, sehingga ulasan yang dihasilkan bersifat pribadi, reflektif, dan mengandung wawasan sosial.
1. Instruksikan siswa untuk memilih satu film lokal atau film yang pernah ditonton dan memiliki nilai budaya yang kuat.
2. Minta siswa menuliskan sinopsis singkat film tersebut sebagai pembuka ulasan.
3. Arahkan siswa untuk mengidentifikasi dan menuliskan emosi yang mereka rasakan setelah menonton film (Recognize).
4. Minta siswa menjelaskan penyebab dan konsekuensi dari emosi yang muncul (Understand).
5. Instruksikan siswa untuk memberi label emosi mereka dengan kata-kata yang tepat dan deskriptif (Label).
6. Ajak siswa untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam ulasan dengan gaya bahasa yang sesuai serta memberikan pendapat yang logis berdasarkan penjelasan emosi dan analisis film (Express).
7. Dorong siswa untuk menyusun bagian kesimpulan yang mencerminkan regulasi emosi atau bagaimana mereka mengelola perasaan setelah menonton film (Regulate).
8. Setelah selesai menulis, mintalah siswa membaca ulasan mereka secara bergantian dalam kelompok kecil.
Diskusi dan Umpan Balik Kelompok
Setelah siswa menyelesaikan penulisan dan presentasi ulasan, fasilitasi diskusi kelompok yang memanfaatkan pendekatan RULER. Mulai dengan mengajak siswa untuk saling mengenali emosi yang muncul selama proses penulisan dan mendengarkan ulasan teman-temannya. Jelaskan bahwa pada tahap pertama (Recognize), penting untuk menyadari perasaan masing-masing saat menyusun argumen atau mengkritisi elemen film. Lanjutkan dengan mendiskusikan penyebab dan akibat (Understand) dari emosi tersebut dalam konteks evaluasi film.
Kemudian, minta siswa memberi label (Label) secara tepat terhadap emosi yang dirasakan, misalnya rasa kagum, sedih, atau antusiasme, dengan menggunakan kosakata yang deskriptif. Ajak siswa untuk mengekspresikan (Express) bagaimana perasaan tersebut dapat mempengaruhi opini mereka terhadap film, serta bagaimana penggunaan bahasa dapat memperkuat ulasan. Akhiri dengan mendiskusikan cara-cara siswa mengatur emosi mereka (Regulate) agar opini yang disampaikan tetap objektif dan mendalam. Diskusi ini tidak hanya memperkuat pemahaman materi, tetapi juga membantu meningkatkan inteligensi emosional di lingkungan kelas dengan saling menghargai pengalaman pribadi setiap siswa.
Kesimpulan
Durasi: (10 - 15 minutes)
Refleksi dan Regulasi Emosional
Detailkan kegiatan refleksi melalui diskusi kelompok atau penulisan reflektif. Instruksikan siswa untuk menulis atau mendiskusikan dalam satu sampai dua paragraf mengenai tantangan yang mereka hadapi selama pelajaran, terutama saat menyusun ulasan film dan mengolah emosi. Arahkan siswa untuk menjawab pertanyaan seperti: 'Apa saja kesulitan yang muncul saat menulis ulasan film?' dan 'Bagaimana cara mengelola emosi saat mengalami kebingungan atau kegembiraan ketika menonton film?' Gunakan bahasa yang mengakar pada budaya lokal sehingga siswa dapat mengaitkan pengalaman mereka dengan situasi sehari-hari seperti tantangan dalam menghadapi persaingan dalam lomba seni atau situasi emosional dalam kegiatan gotong royong di lingkungan setempat.
Tujuan: Mendorong siswa melakukan penilaian diri secara kritis terhadap cara mereka menghadapi situasi emosional yang menantang selama menulis ulasan, serta mengembangkan strategi pengaturan emosi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan mengelola perasaan.
Pandangan ke Masa Depan
Akhiri pelajaran dengan mengajak siswa menetapkan tujuan pribadi dan akademik melalui penulisan satu paragraf. Siswa diminta menuliskan target-target ke depan yang berkaitan dengan kemampuan menulis ulasan film dan pengelolaan emosi, seperti peningkatan kemampuan analisis, pemilihan kata yang tepat, serta pengembangan strategi untuk mengatasi kecemasan atau kegelisahan dalam situasi serupa di masa depan. Guru juga dapat menambahkan bahwa tujuan-tujuan tersebut harus realistis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, misalnya mengaitkan peningkatan keterampilan dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti teater atau lomba debat yang mengasah kemampuan bicara dan emosi.
Penetapan Tujuan:
1. Meningkatkan kemampuan menulis ulasan film yang kritis dan menarik
2. Mengembangkan strategi pengelolaan emosi yang efektif
3. Mengaitkan pembelajaran bahasa dengan pengalaman emosional dan budaya lokal
4. Mendorong kemandirian dalam penetapan dan pencapaian tujuan pribadi serta akademik Tujuan: Menguatkan otonomi siswa dengan menanamkan pentingnya penetapan tujuan yang spesifik, terukur, dan relevan dengan kehidupan nyata, sehingga siswa dapat terus berkembang secara akademis dan emosional setelah pelajaran ini.