Masuk

Ringkasan dari Unifikasi di Eropa: Italia dan Jerman

Sejarah

Asli Teachy

Unifikasi di Eropa: Italia dan Jerman

Pendahuluan

Relevansi Tema

Penyatuan Italia dan Jerman merupakan pencapaian signifikan dalam sejarah modern yang membentuk kembali geografi politik Eropa. Peristiwa ini menandai transisi dari suatu mosaik kerajaan, negara bagian, dan negara menjadi negara yang bersatu dan berdampak mendalam pada hubungan internasional pada abad ke-19 dan ke-20. Proses, kepemimpinan, dan konsekuensinya merupakan dasar untuk memahami konsolidasi sistem Negara-Bangsa dan pembentukan keseimbangan kekuatan yang mengarah pada munculnya lanskap geopolitik yang dikenal saat ini.

Kontekstualisasi

Penyatuan Italia dan Jerman merupakan bagian penting dalam studi Sejarah Kontemporer, khususnya pada tema Revolusi Borjuis abad ke-19. Tema ini biasanya dibahas setelah studi Revolusi Liberal dan Perkembangan Kapitalisme, karena peran borjuasi, kelas yang muncul pada periode itu, sangat penting untuk memahami proses penyatuan. Peristiwa-peristiwa ini juga terhubung dengan studi selanjutnya tentang Imperialisme dan Perang Dunia Pertama, karena persaingan yang dipicu oleh penyatuan turut membentuk konflik-konflik pada abad ke-20. Dengan demikian, memahami proses penyatuan Italia dan Jerman merupakan langkah penting dalam tahapan studi sejarah, berkontribusi pada pembentukan visi kritis dan kompleks dari peristiwa-peristiwa sejarah.

Perkembangan Teoretis

Komponen

  • Konteks Geopolitik Pra-Penyatuan: Italia dan Jerman menghabiskan sebagian besar Zaman Modern dan kontemporer terbagi menjadi sejumlah negara kecil. Di Italia, khususnya, dominasi asing umum terjadi, dengan wilayah yang dikuasai oleh Spanyol, Prancis, dan Austria. Jerman, pada gilirannya, merupakan mosaik dari 300 kerajaan, negara bebas, dan kota independen. Skenario fragmentasi politik ini menciptakan kondisi yang diperlukan untuk penyatuan.

  • Kepemimpinan dan Gerakan Penyatuan: Nama-nama seperti Otto von Bismarck di Jerman dan Giuseppe Garibaldi di Italia menonjol dalam proses ini. Mereka memimpin gerakan yang mengupayakan penyatuan, menggunakan strategi politik dan militer untuk mencapai tujuan mereka. Pentingnya kepemimpinan ini dan tindakan mereka sangat penting untuk memahami peristiwa penyatuan.

  • Partisipasi Borjuasi dalam Proses Penyatuan: Munculnya borjuasi, kelas sosial baru selama Revolusi Industri, memainkan peran penting dalam permintaan penyatuan. Borjuasi mendukung proses ini dengan tujuan mencari pasar terpadu dan perlindungan untuk kepentingan ekonomi mereka.

  • Konflik dan Diplomasi: Meskipun diplomasi digunakan pada waktu yang berbeda, proses penyatuan mencakup dua konflik: Perang Tujuh Minggu (1866), antara Prusia dan Austria, dan Perang Prancis-Prusia (1870-1871), antara Prusia dan Prancis. Pertempuran-pertempuran ini tidak hanya berdampak langsung pada penyatuan, tetapi juga berkontribusi pada meningkatnya nasionalisme yang menjadi ciri khas abad ke-19.

Istilah-Istilah Utama

  • Risorgimento: Berarti "Kebangkitan" dalam bahasa Italia dan merupakan nama yang diberikan pada gerakan yang mengarah pada penyatuan Italia. Dimulai pada akhir abad ke-18 dan mencapai puncaknya pada tahun 1870-an, ketika Italia menjadi Negara-Bangsa.

  • Realpolitik: Istilah Jerman yang berarti "politik nyata" atau "politik yang didasarkan pada kenyataan", merupakan prinsip panduan tindakan politik Bismarck. Berpendapat bahwa politik harus dijalankan berdasarkan pertimbangan praktis, dan bukan pada teori atau cita-cita abstrak.

  • Zollverein: Persatuan Pabean Jerman, merupakan langkah penting untuk penyatuan Jerman. Merupakan wilayah perdagangan bebas di antara negara-negara Jerman, menghilangkan hambatan tarif, dan menetapkan kebijakan perdagangan terpadu dalam hubungan dengan negara-negara lain.

Contoh dan Kasus

  • Bismarck dan Penyatuan Jerman: Melalui serangkaian perang dan perjanjian diplomatik, Bismarck memimpin Prusia dalam penyatuan Jerman. Instrumen seperti Zollverein dan Perang Prancis-Prusia sangat menentukan pembentukan Kekaisaran Jerman pada tahun 1871, dengan Prusia sebagai negara utamanya.

  • Garibaldi dan Penyatuan Italia: Garibaldi memimpin "Ekspedisi Seribu" pada tahun 1860, sebuah kampanye militer yang menghasilkan penaklukan Kerajaan Dua Sisilia, benteng asing besar terakhir di semenanjung Italia. Peristiwa ini membantu mengkonsolidasikan penyatuan Italia, yang secara resmi diproklamasikan pada tahun 1871.

  • Peran Borjuasi dalam Penyatuan: Borjuasi, kelas yang muncul selama Revolusi Industri, memainkan peran penting dalam mendanai gerakan penyatuan. Selain itu, mereka mengupayakan penyatuan sebagai cara untuk memperluas pasar dan memastikan stabilitas yang diperlukan untuk pengembangan kapitalisme.

  • Dampak Konflik: Perang Tujuh Minggu dan Perang Prancis-Prusia berdampak besar pada penyatuan. Perang pertama melemahkan Austria, penghalang utama untuk penyatuan Jerman yang dipimpin oleh Prusia, sedangkan perang kedua mengakibatkan aneksasi wilayah Prancis oleh Jerman yang bersatu.

Ringkasan Mendetail

Poin-Poin Relevan

  • Fragmentasi Politik di Italia dan Jerman: Studi diawali dengan analisis situasi politik sebelum penyatuan. Baik Italia maupun Jerman terbagi menjadi beberapa negara bagian, yang mendukung proses penyatuan.

  • Risorgimento dan Ekspedisi Seribu: Gerakan Risorgimento, yang terkait dengan penyatuan Italia, dan Ekspedisi Seribu yang dipimpin oleh Garibaldi merupakan contoh konkret perlawanan dan perjuangan untuk penyatuan.

  • Realpolitik dan Zollverein: Konsep Realpolitik dan penerapan Persatuan Pabean Jerman (Zollverein) merupakan istilah-istilah penting dalam penyatuan Jerman dan menggambarkan efektivitas strategi politik.

  • Perang Prancis-Prusia dan Perang Tujuh Minggu: Peran konflik dalam penyatuan - Perang Tujuh Minggu dan Perang Prancis-Prusia - sangat penting untuk memahami bagaimana peristiwa-peristiwa ini membentuk Eropa modern.

  • Pengaruh Borjuasi: Pengaruh borjuasi, kelas yang muncul dari Revolusi Industri, dalam kedua proses penyatuan merupakan aspek penting untuk memahami dinamika sosial pada periode tersebut.

Kesimpulan

  • Munculnya Negara-Bangsa: Penyatuan Italia dan Jerman menandai munculnya negara-bangsa modern, memperkuat gagasan suatu bangsa yang dipersatukan oleh satu budaya, bahasa, dan wilayah.

  • Peran Penting Pemimpin: Kepemimpinan tokoh-tokoh seperti Bismarck dan Garibaldi sangat penting dalam menjalankan proses penyatuan, menyoroti relevansi para pemimpin dalam sejarah.

  • Implikasi untuk Abad ke-20: Persaingan dan ketegangan yang ditimbulkan dalam proses penyatuan berdampak langsung pada konfigurasi abad ke-20, yang berpuncak pada peristiwa seperti Perang Dunia Pertama dan Kedua.

Latihan

  1. Jelaskan peran borjuasi dalam proses penyatuan Italia dan Jerman.

  2. Jelaskan konsep Realpolitik dan bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam penyatuan Jerman.

  3. Analisis pentingnya konflik, Perang Tujuh Minggu dan Perang Prancis-Prusia, untuk penyatuan Jerman.

Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoTwitter LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flag
FR flagMY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2023 - Semua hak dilindungi undang-undang