Pemahaman tentang budaya massa dalam konteks kontemporer memerlukan analisis kritis dan mendalam terhadap bentuk-bentuk produksi dan konsumsi barang-barang budaya. Theodor Adorno, dalam karyanya 'Industri Budaya dan Masyarakat', membahas bagaimana budaya massa, ketika diindustrialisasikan, cenderung membakukan selera dan penciptaan seni, sehingga mengoomojenkan masyarakat. Homogenisasi ini, menurut Adorno, mengarah pada pemiskinan konten budaya, karena karya-karya seni menjadi produk untuk dijual dan dikonsumsi secara massal, tanpa ruang untuk keaslian dan kritik sosial. Dengan mempertimbangkan pemikiran Adorno dan dinamika industri budaya saat ini, di mana platform digital dan media sosial bertindak sebagai mediator dalam penyebaran konten budaya, analisis dampak teknologi tersebut pada produksi dan konsumsi barang-barang budaya. Selanjutnya, dengan merefleksikan pertemuan antara teknologi dan budaya massa, uraikan tentang kemungkinan resistensi dan manifestasi budaya otentik dalam lingkungan yang begitu dipenuhi oleh pengaruh komersial dan algoritme rekomendasi.