Preposisi Waktu | Ringkasan Teachy
Suatu ketika, di sebuah sekolah modern dan digital, sekelompok siswa kelas 7 bersiap untuk memulai petualangan linguistik. Mereka tidak tahu, tetapi tiga pahlawan kecil yang kuat akan segera mengubah hidup mereka: preposisi waktu 'at', 'on', dan 'in'. Setiap pahlawan memiliki misi khusus dan kekuatan unik yang membantu mengatur waktu dengan cara yang jelas dan efisien. Para pahlawan ini dikenal sebagai Tempus’ Trio.
Semua dimulai pada hari Senin yang cerah, ketika guru memutuskan untuk mengajar siswa dengan cara yang sepenuhnya baru, memanfaatkan alat digital yang tersedia bagi semua orang. Dia terinspirasi oleh kehidupan digital siswa dan memutuskan untuk mengubah pelajaran menjadi kisah interaktif. Kegiatan melibatkan gamifikasi, video, dan meme edukasional sehingga para siswa dapat mengeksplorasi penggunaan preposisi sambil bersenang-senang. Untuk memulai petualangan, guru membagikan tablet dan earphone kepada semua orang, menciptakan lingkungan imersi total dalam pengalaman tersebut.
Pertama, kelas dibagi menjadi kelompok dan setiap kelompok memilih salah satu preposisi pahlawan untuk diperdalami. Kelompok John memilih 'at', kelompok Lucy memilih 'on', dan kelompok Sam memilih 'in'. John dan kelompoknya menemukan bahwa 'at' menyukai waktu spesifik, seperti 'at 8PM' atau 'at midnight'. Untuk membuat penemuan ini semakin ajaib, mereka memulai ekspedisi virtual ke Kerajaan Waktu, di mana mereka menemukan jam ajaib yang hanya dapat disesuaikan dengan menjawab pertanyaan seperti 'Jam berapa kamu makan malam?' dan 'Kapan kamu tidur?'. Setiap jawaban yang benar membuat Tempus 'at' semakin kuat, memancarkan cahaya berkilau dan mengatur hari yang sempurna untuk John dan teman-temannya, yang menjelajahi koridor tersembunyi waktu di layar tablet mereka.
Sementara itu, Lucy dan kelompoknya mengeksplorasi kekuatan 'on', sang penguasa tanggal dan hari. Terbenam dalam permainan digital yang disebut 'Kalender Ajaib', mereka belajar bahwa 'on' sangat penting untuk mengekspresikan peristiwa pada hari-hari tertentu, seperti 'on Monday' atau 'on my birthday'. Untuk melanjutkan cerita, kelompok Lucy menerima tantangan di mana mereka harus mengatur serangkaian peristiwa dalam waktu, menjawab kapan hari libur penting atau acara sekolah terjadi. Setiap jawaban yang benar menambah satu hari baru ke kalender pahlawan 'on', mengubahnya menjadi mural digital yang penuh dengan kenangan dan peristiwa penting. Setiap kemenangan memperlihatkan animasi baru yang menghidupkan kalender, memicu tawa dan momen berbagi di antara teman-teman.
Sam dan kelompoknya memiliki tantangan untuk menguasai 'in', yang mengatur periode yang lebih panjang dan kurang spesifik, seperti bulan, tahun, atau musim. Dipandu oleh avatar virtual, mereka memulai perjalanan epik melalui Era Waktu, di mana mereka menemukan potongan kebijaksanaan dalam bentuk 'Orbes Temporales'. Contoh seperti 'in 2023' atau 'in the evening' membuka pintu rahasia dan menyelesaikan teka-teki kompleks, berkonsentrasi pada durasi dan konteks yang tepat dari preposisi tersebut. Dengan setiap urutan yang benar, 'in' memberikan pandangan lebih luas tentang perencanaan, membantu siswa meramalkan masa depan dengan ketepatan seperti peramal waktu sejati. Pengetahuan ini sangat penting untuk menyelesaikan 'Mosaik Waktu', sebuah papan interaktif raksasa yang menunjukkan hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Di puncak perjalanan ini, semua kelompok membagikan penemuan mereka melalui presentasi kreatif. Mereka membuat video lucu yang menceritakan petualangan mereka, menciptakan meme yang bisa menjadi hit di media sosial, dan menyusun permainan berburu harta karun epik dalam waktu yang melibatkan seluruh kelas. Sekolah menjadi pusat pembelajaran dinamis dan kolaboratif yang sejati, di mana setiap sudut menyimpan kejutan atau pelajaran.
Pada akhirnya, semua kelompok membagikan penemuan mereka melalui video lucu, meme kreatif, dan permainan berburu harta karun epik dalam waktu. Seluruh kelas antusias dan terlibat, bukan hanya karena mereka lebih memahami preposisi waktu, tetapi juga karena mereka menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan digital dan sehari-hari mereka. Mereka menyadari bahwa mereka tidak hanya belajar bahasa Inggris, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Tempus’ Trio, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka, menjanjikan petualangan baru di masa depan.
Dan begitu, dengan Tempus’ Trio merekrut lebih dari sekadar siswa baru, kelas 7 menyadari bahwa belajar bahasa Inggris bisa menjadi petualangan digital sejati, di mana pengetahuan tidak memiliki batas dan waktu selalu berpihak pada mereka. Mereka pulang tidak hanya dengan pelajaran yang dipelajari, tetapi dengan serangkaian kenangan dan keterampilan yang akan membentuk kehidupan akademis mereka selamanya.