Masuk

Proyek: Menguak Mitos: Perjalanan dari Akal Sehat ke Berpikir Ilmiah

Filsafat

Original Teachy

Pemikiran Ilmiah vs. Akal Sehat

Kontekstualisasi

Berpikir ilmiah telah menjadi salah satu cara utama kita memahami dunia dan membuat kemajuan dalam masyarakat modern. Namun, hal ini tidak selalu menjadi cara berpikir utama. Selama berabad-abad, akal sehat menjadi sumber pengetahuan utama.

Akal sehat berdasarkan keyakinan dan asumsi yang tidak dianalisis yang diturunkan dari generasi ke generasi. Karena itu, hal ini bisa jadi samar, tidak konsisten, dan dalam beberapa kasus, sepenuhnya salah. Di lain pihak, berpikir ilmiah didasarkan pada metodologi, eksperimen, dan hasil yang dapat direproduksi. Hal ini menjadikannya jauh lebih dapat diandalkan dan akurat daripada akal sehat.

Mengerti perbedaan antara akal sehat dan berpikir ilmiah adalah langkah penting untuk menjadi pemikir kritis. Sains tidak hanya membantu kita memahami dunia, tetapi juga untuk menentang keyakinan akal sehat dan menggerakkan masyarakat ke arah masa depan yang lebih baik.

Pertentangan antara berpikir ilmiah dan akal sehat sangat penting bagi pemahaman kita tentang dunia dan tantangan yang kita hadapi sebagai masyarakat. Akal sehat dapat menjadi hambatan bagi berpikir ilmiah dan bagi kemajuan. Di lain pihak, berpikir ilmiah dapat membantu kita untuk mengatasi batasan akal sehat dan untuk meningkatkan kehidupan kita dan dunia di sekitar kita.

Untuk mendalami topik ini, kami menyarankan beberapa sumber:

  • Philosophy of Science: a brief introduction oleh Alex Rosenberg. Buku ini menawarkan pandangan komprehensif dari dilema utama dan teori filsafat sains.

  • O que รฉ senso comum? oleh Rubem Alves. Alves mendiskusikan asal usul akal sehat dan hubungannya dengan pengetahuan ilmiah.

  • The Science and Philosophy of the Human Brain. Ini adalah kursus online gratis yang ditawarkan oleh Universitas Harvard yang mengeksplorasi basis ilmiah dan filosofis dari berpikir manusia.

Aktivitas Praktis

Judul Aktivitas

"Pikirkan, Ciptakan, Eksperimen, dan Berargumentasi: Mengonfrontasi Akal Sehat dengan Berpikir Ilmiah"

Tujuan Proyek

Tujuan dari proyek ini adalah membuat siswa, yang bekerja dalam kelompok 3 sampai 5 orang, terlibat dalam proses eksperimentasi dan argumentasi untuk menantang atau mengonfirmasi pernyataan akal sehat dengan menggunakan metodologi ilmiah. Pada akhir aktivitas ini, setiap kelompok akan menyajikan laporan terperinci tentang eksperimen tersebut.

Deskripsi Proyek yang Terperinci

  • Tahap 1: Pemilihan Tema โ€“ Setiap kelompok harus memilih sebuah ide akal sehat untuk diuji. Contoh: "Gula membuat anak-anak hiperaktif", "Mengonsumsi vitamin C mencegah penyakit", "Orang dengan tangan dingin memiliki jantung yang hangat", dst.

  • Tahap 2: Pengajuan Hipotesis โ€“ Berdasarkan ide yang dipilih, kelompok harus mengajukan hipotesis yang memungkinkan untuk mengujinya.

  • Tahap 3: Perencanaan Eksperimen โ€“ Kelompok harus mendefinisikan cara mereka akan menguji hipotesis yang telah dirumuskan, mengidentifikasi variabel, prosedur, dan cara mengumpulkan serta menganalisis data.

  • Tahap 4: Eksekusi Eksperimen โ€“ Mengeksekusi eksperimen yang direncanakan pada tahap sebelumnya.

  • Tahap 5: Analisis Hasil dan Dokumentasi โ€“ Meninjau data yang dikumpulkan, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Membuat dokumentasi lengkap tentang eksperimen tersebut, dari pemilihan tema hingga menyelesaikan analisis.

Bahan yang Dibutuhkan

Bahannya bervariasi tergantung pada eksperimen yang direncanakan. Namun, semua kelompok akan membutuhkan bahan kantor (kertas, pena, dst.) untuk mendokumentasi aktivitas mereka, ditambah dengan akses ke komputer dengan koneksi internet untuk penelitian dan menyusun laporan.

Langkah demi Langkah yang Terperinci

  1. Pembentukan Kelompok: Bentuk kelompok yang terdiri dari 3 sampai 5 siswa.
  2. Pemilihan Tema: Pilih sebuah pernyataan akal sehat yang ingin kalian uji dan berikan alasannya.
  3. Pengajuan Hipotesis: Rumuskan satu atau beberapa hipotesis yang dapat diuji melalui eksperimen.
  4. Perencanaan Eksperimen: Rencanakan sebuah eksperimen untuk menguji hipotesis yang dipilih.
  5. Eksekusi Eksperimen: Lakukan eksperimen yang direncanakan, dokumentasikan semua tahapan dengan cermat.
  6. Analisis Hasil dan Dokumentasi: Analisis data yang dikumpulkan, buat kesimpulan, dan dokumentasikan prosesnya.

Penyerahan Proyek

Setiap kelompok harus menyerahkan laporan pada akhir proses yang berisi:

  • Pendahuluan: Harus berisi kontekstualisasi tema yang dipilih dan alasan pemilihannya. Jelaskan relevansi tema dan tujuan proyek.

  • Pengembangan: Jelaskan teori yang berkaitan dengan tema yang dipilih, jelaskan secara terperinci aktivitas yang dilakukan, metodologi yang digunakan, data yang dikumpulkan, dan hasil yang didapat.

  • Kesimpulan: Kembali ke poin utama pekerjaan, jelaskan pembelajaran utama dan kesimpulan tentang pernyataan akal sehat yang diuji.

  • Bibliografi: Referensi dari buku, situs web, video, dan bahan lain yang digunakan selama penyusunan proyek.

Laporan ini harus mencerminkan proses proyek dan temuannya, dengan fokus pada analisis kritis konfrontasi antara akal sehat dan berpikir ilmiah. Kami mendorong penggabungan kreatif grafik, gambar, dan tabel dalam laporan tersebut untuk presentasi visual yang jelas dan menarik.

Komentar Terbaru
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!
Iara Tip

SARAN IARA

Butuh materi untuk mempresentasikan topik proyek di kelas?

Di platform Teachy, Anda dapat menemukan berbagai materi siap pakai tentang topik ini! Permainan, slide, kegiatan, video, rencana Pelajaran, dan banyak lagi...

Pengguna yang melihat proyek ini juga menyukai...

Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoTwitter LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flag
FR flagMY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2023 - Semua hak dilindungi undang-undang